Ternyata perkembangan
Islam di Thailand telah berkembang pesat seiiring perkembangan zaman. Kini
muslim di Thailand sudah semakin banyak, walaupun mayoritas penduduknya
beragama Budha. Sebagian besar muslim di
negeri ini tinggal di Thailand bagian selatan, yang banyak berada di propinsi
Yala, Narattiwat, dan Pattani.
Bangkok, Thailand
terkenal dengan sebutan "Kota Seribu Kuil". Hal ini di karenakan
banyaknya kuil yang ada di pinggir jalanan. Namun bukan berarti tidak adanya
perkembangan islam di sana. Di Bangkok,
kita dengan mudah dapat menemui masjid. Walaupun mayoritas muslim di Bangkok
adalah pendatang dari bagian selatan Thailand (secara fisik dapat dikenali
dengan mudah, karena berdarah melayu), namun cukup banyak juga muslim yang
berdarah Thailand asli (biasanya berkulit putih). Hal ini menunjukkan dakwah
Islam berjalan dengan baik di Bangkok.
Beberapa masjid di
Thailand, kini sudah berusia ratusan tahun. Keberadaan masjid-masjid tua
tersebut menambah semarak syiar Islam di Bangkok. Setiap hari,
berduyun-duyun kaum Muslimin menunaikan ibadah di sana. Begitu penting dan
strategisnya keberadaan masjid-masjid tersebut.
1. Masjid Thon Son
Masjid ini dibangun
sebelum pemerintahan Raja Song Tham pada awal abad ke-17, yaitu pada masa
Ayutthaya. Renovasi terakhir masjid ini dilakukan pada 1954 untuk
mempertahankan keaslian arsitekturnya. Di halaman masjid itu juga terdapat
beberapa makam pemuka agama Islam di Thailand.
Beberapa tahun ini Masjid Tonson juga sudah selesai diperbarui lagi. Khotbah Jumat di masjid itu menggunakan bahasa Thai. Masjid tersebut terletak di posisi N13.73993 E100.48881 Arun Ammarin Road, Anuthin Sawat Bridge, Wan Arun, Bangkok.
Beberapa tahun ini Masjid Tonson juga sudah selesai diperbarui lagi. Khotbah Jumat di masjid itu menggunakan bahasa Thai. Masjid tersebut terletak di posisi N13.73993 E100.48881 Arun Ammarin Road, Anuthin Sawat Bridge, Wan Arun, Bangkok.
2. Masjid Haroon
Masjid Haroon
cukup besar. Menurut cerita, masjid ini dibangun pada abad ke-19 oleh pemuka
agama Islam keturunan Arab yang berasal dari Indonesia. Dinamakan Masjid Haroon
sesuai dengan nama pendirinya, yaitu Haroon Bafadel. Yang menarik dari masjid
ini adalah banyaknya ukiran ayat suci Alquran yang diukir pada kayu Jepara.
Pada waktu
didirikan masjid tersebut letaknya persis di tepi Sungai Chao Praya dan
dinamakan Masjid Ton Samrong. Masjid aslinya terbuat dari kayu dengan
arsitekrur campuran Jawa dan Ayuthaya. Namun, pada 1899 tempat tersebut
dijadikan kantor Bea Cukai dan masjid dipindahkan ke lokasi yang sekarang.
Awalnya,
interior dan eksterior masjid ini didominasi kayu. Namun, setelah mengalami
pembangunan ulang, akhirnya diubah menjadi beton berwarna merah bata. Ukuran
masjidnya tidak terlalu besar, namun cukup terlihat dari arah sungai. Kubah-kubahnya
kental dengan warna hijau dan dari luarnya terdapat tulisan dengan bahasa
Thailand tertulis di pintu masuk.
3. Masjid Jawa
Jawa Mosque
atau Masjid Jawa terletak di Jalan Soi Charoen Rat 1 Yaek 9, Sathorn, Bangkok,
Thailand. Disebut Masjid Jawa karena yang membangun adalah orang-orang
Jawa yang sudah menetap di Bangkok. Masjid tersebut selesai dibangun pada 1906
di atas tanah wakaf milik orang Jawa bernama Haji Muhammad Saleh.
Arsitektur
Jawa Mosque sangat kental dengan gaya masjid di Jawa. Ada yang menyebutnya mirip
Masjid Demak. Ada juga yang menyebutnya sebagai versi mini Masjid Agung Kauman
di Yogyakarta. Dari luar pengunjung bisa melihat atap limas berundak tiga yang
biasa ditemui di masjid-masjid tua Indonesia. Saat memasukinya, bisa
menyaksikan saka guru—empat pilar yang biasa menyangga bangunan Jawa.
4. Masjid Darul Aman
Masjid Darun aman (Thai: มัสยิดดารุลอามาน
atau Thai: มัสยิดบ้านฮ่อ) adalah sebuah masjid yang berada di Mueang Chiang Rai
Thailand. Masjid ini adalah salah satu dari banyak masjid di Thailand bagian
utara. Masjid ini dibangun oleh orang Hui dari Cina atau kira-kira dikenal
sebagai Chin Haw di Thailand.
Bangunan baru masjid baru saja dibuka pada tanggal 27 Desember 2009
menggantikan yang lama. Ini menunjukkan campuran antara arsitektur Cina dan
arsitektur Islam . Struktur utama sangat dipengaruhi oleh arsitektur Persia
dengan dekorasi Cina. Ujung dari dua menara berbentuk mirip atap paviliun khas
Cina tidak seperti menara masjid umumnya . Biaya total pembangunan gedung baru
ini sekitar 20 juta Baht.
5. Masjid Krue Se
Masjid
Krue Se (Malay: Masjid Kerisek, Thai:
มัสยิดกรือเซะ) adalah sebuah masjid di Provinsi Pattani Thailand Masjid ini
pertama dibangun pada tahun 1583, tapi tidak pernah selesai karena perebutan
kekuasaan antara Sultan Pattani dan saudaranya. Struktur bangunan yang ada
sekarang ini adalah bangunan yang sama sejak abad ke-18. Masjid ini
berarsitektur campuran Eropa dan Timur Tengah.
6. Masjid Nuruddee Neeyah
Masjid Nuruddee Neeyah (นัสยิดนูรุดดีนียะฮ์ ตำบลราไวย์ อำเภอเมืองถูเก็ต
ถูเก็ต ประเทศไทย) Masjid ini terletak di daerah Chalong, berada di jalan utama
bila anda hendak menuju ke Pantai Rawai ataupun Promthep Cape. Masjid ini
sangat indah dengan kubah berwarna keemasan dan marmer putih. Di depannya
ditanami pohon palem untuk memberikan sedikit karakter Timur Tengah, namun juga
terdapat banyak pohon anggrek yang mencirikan Thailand.
7. Masjid Darul Ibadah
Darul Ibadah merupakan masjid terbesar di Pattaya. Bersebelahan dengan
gereja yang dibatasi oleh tembok besar. Halamannya sangat luas. Di area Masjid
juga terdapat pesantren dan sekolah TK & TPA. Masjid ini berada di
Sukhumvit Road,Pattaya.
8. Masjid Koh Phi Phi (Al Islah)
Masjid Al-Islah memegang
peranan penting di Phi Phi Don, karena merepresentasikan kerendahan manusia di
hadapan Sang Pencipta. Masjid ini terletak di timur pulau, di dekat sebuah
pantai indah yang dinamakan Hat Rante tempat turis dan warga lokal berenang dan
berselancar. Dahulu penduduk lokal melarang pembangunan hotel dan penginapan di
sekitar majid, namun kini karena alasan ekonomis, hotel dan penginapan
dibiarkan berdiri di sekeliling kompleks masjid.
Bersembahyang berjamaah
di masjid ini merupakan aktivitas yang biasa dilakukan, namun hal itu semakin
terasa setelah bencana tsunami tahun 2004. Marilah seperti warga Phi Phi,
ketika cobaan tidak menjauhkan kita dari Allah, justru makin mendekatkan kita
pada-Nya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar