Selasa, 28 Juni 2016

Masjid Bersejarah di Thailand

Ternyata perkembangan Islam di Thailand telah berkembang pesat seiiring perkembangan zaman. Kini muslim di Thailand sudah semakin banyak, walaupun mayoritas penduduknya beragama Budha. Sebagian besar muslim di negeri ini tinggal di Thailand bagian selatan, yang banyak berada di propinsi Yala, Narattiwat, dan Pattani.
Bangkok, Thailand terkenal dengan sebutan "Kota Seribu Kuil". Hal ini di karenakan banyaknya kuil yang ada di pinggir jalanan. Namun bukan berarti tidak adanya perkembangan islam di sana. Di Bangkok, kita dengan mudah dapat menemui masjid. Walaupun mayoritas muslim di Bangkok adalah pendatang dari bagian selatan Thailand (secara fisik dapat dikenali dengan mudah, karena berdarah melayu), namun cukup banyak juga muslim yang berdarah Thailand asli (biasanya berkulit putih). Hal ini menunjukkan dakwah Islam berjalan dengan baik di Bangkok.
Beberapa masjid di Thailand, kini sudah berusia ratusan tahun. Keberadaan masjid-masjid tua tersebut menambah semarak syiar Islam di Bangkok. Setiap hari, berduyun-duyun kaum Muslimin menunaikan ibadah di sana. Begitu penting dan strategisnya keberadaan masjid-masjid tersebut.

1. Masjid Thon Son



Masjid ini dibangun sebelum pemerintahan Raja Song Tham pada awal abad ke-17, yaitu pada masa Ayutthaya. Renovasi terakhir masjid ini dilakukan pada 1954 untuk mempertahankan keaslian arsitekturnya. Di halaman masjid itu juga terdapat beberapa makam pemuka agama Islam di Thailand.
Beberapa tahun ini Masjid Tonson juga sudah selesai diperbarui lagi. Khotbah Jumat di masjid itu menggunakan bahasa Thai. Masjid tersebut terletak di posisi N13.73993 E100.48881 Arun Ammarin Road, Anuthin Sawat Bridge, Wan Arun, Bangkok.





2. Masjid Haroon



Masjid Haroon cukup besar. Menurut cerita, masjid ini dibangun pada abad ke-19 oleh pemuka agama Islam keturunan Arab yang berasal dari Indonesia. Dinamakan Masjid Haroon sesuai dengan nama pendirinya, yaitu Haroon Bafadel. Yang menarik dari masjid ini adalah banyaknya ukiran ayat suci Alquran yang diukir pada kayu Jepara.

Pada waktu didirikan masjid tersebut letaknya persis di tepi Sungai Chao Praya dan dinamakan Masjid Ton Samrong. Masjid aslinya terbuat dari kayu dengan arsitekrur campuran Jawa dan Ayuthaya. Namun, pada 1899 tempat tersebut dijadikan kantor Bea Cukai dan masjid dipindahkan ke lokasi yang sekarang.
Awalnya, interior dan eksterior masjid ini didominasi kayu. Namun, setelah mengalami pembangunan ulang, akhirnya diubah menjadi beton berwarna merah bata. Ukuran masjidnya tidak terlalu besar, namun cukup terlihat dari arah sungai. Kubah-kubahnya kental dengan warna hijau dan dari luarnya terdapat tulisan dengan bahasa Thailand tertulis di pintu masuk. 



3. Masjid Jawa


Jawa Mosque atau Masjid Jawa terletak di Jalan Soi Charoen Rat 1 Yaek 9, Sathorn, Bangkok, Thailand. Disebut Masjid Jawa karena yang membangun adalah orang-orang  Jawa yang sudah menetap di Bangkok. Masjid tersebut selesai dibangun pada 1906 di atas tanah wakaf milik orang Jawa bernama Haji Muhammad Saleh.
Arsitektur Jawa Mosque sangat kental dengan gaya masjid di Jawa. Ada yang menyebutnya mirip Masjid Demak. Ada juga yang menyebutnya sebagai versi mini Masjid Agung Kauman di Yogyakarta. Dari luar pengunjung bisa melihat atap limas berundak tiga yang biasa ditemui di masjid-masjid tua Indonesia. Saat memasukinya, bisa  menyaksikan saka guru—empat pilar yang biasa menyangga bangunan Jawa.






4. Masjid Darul Aman



Masjid Darun aman (Thai: มัสยิดดารุลอามาน atau Thai: มัสยิดบ้านฮ่อ) adalah sebuah masjid yang berada di Mueang Chiang Rai Thailand. Masjid ini adalah salah satu dari banyak masjid di Thailand bagian utara. Masjid ini dibangun oleh orang Hui dari Cina atau kira-kira dikenal sebagai Chin Haw di Thailand.
Bangunan baru masjid baru saja dibuka pada tanggal 27 Desember 2009 menggantikan yang lama. Ini menunjukkan campuran antara arsitektur Cina dan arsitektur Islam . Struktur utama sangat dipengaruhi oleh arsitektur Persia dengan dekorasi Cina. Ujung dari dua menara berbentuk mirip atap paviliun khas Cina tidak seperti menara masjid umumnya . Biaya total pembangunan gedung baru ini sekitar 20 juta Baht.




5. Masjid Krue Se



Masjid Krue Se (Malay: Masjid Kerisek, Thai: มัสยิดกรือเซะ) adalah sebuah masjid di Provinsi Pattani Thailand Masjid ini pertama dibangun pada tahun 1583, tapi tidak pernah selesai karena perebutan kekuasaan antara Sultan Pattani dan saudaranya. Struktur bangunan yang ada sekarang ini adalah bangunan yang sama sejak abad ke-18. Masjid ini berarsitektur campuran Eropa dan Timur Tengah.





6. Masjid Nuruddee Neeyah


Masjid Nuruddee Neeyah (นัสยิดนูรุดดีนียะฮ์ ตำบลราไวย์ อำเภอเมืองถูเก็ต ถูเก็ต ประเทศไทย) Masjid ini terletak di daerah Chalong, berada di jalan utama bila anda hendak menuju ke Pantai Rawai ataupun Promthep Cape. Masjid ini sangat indah dengan kubah berwarna keemasan dan marmer putih. Di depannya ditanami pohon palem untuk memberikan sedikit karakter Timur Tengah, namun juga terdapat banyak pohon anggrek yang mencirikan Thailand.



7. Masjid Darul Ibadah

Darul Ibadah merupakan masjid terbesar di Pattaya. Bersebelahan dengan gereja yang dibatasi oleh tembok besar. Halamannya sangat luas. Di area Masjid juga terdapat pesantren dan sekolah TK & TPA. Masjid ini berada di Sukhumvit Road,Pattaya.




8. Masjid Koh Phi Phi (Al Islah)



Masjid Al-Islah memegang peranan penting di Phi Phi Don, karena merepresentasikan kerendahan manusia di hadapan Sang Pencipta. Masjid ini terletak di timur pulau, di dekat sebuah pantai indah yang dinamakan Hat Rante tempat turis dan warga lokal berenang dan berselancar. Dahulu penduduk lokal melarang pembangunan hotel dan penginapan di sekitar majid, namun kini karena alasan ekonomis, hotel dan penginapan dibiarkan berdiri di sekeliling kompleks masjid.
Bersembahyang berjamaah di masjid ini merupakan aktivitas yang biasa dilakukan, namun hal itu semakin terasa setelah bencana tsunami tahun 2004. Marilah seperti warga Phi Phi, ketika cobaan tidak menjauhkan kita dari Allah, justru makin mendekatkan kita pada-Nya.






Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar